Loading Now
×

Proyek Sekolah di Manggarai Timur Sudah PHO Meski Pekerjaan Belum Tuntas

Foto: Salah satu daun jendela yang belum terpasang di SDI Watu Ling [Istimewa].

Jajak.net – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur melakukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pertama sebuah proyek pembangunan gedung sekolah yang pengerjaannya dilaporkan belum selesai.

Dalam Dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Manggarai Timur Tahun 2024 yang dibaca Jajak.net pada Minggu, 10 Agustus 2025, proses PHO proyek rehabilitasi ruang kelas dengan kerusakan minimal sedang beserta perabotnya di SDI Watu Ling, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar itu, telah dilakukan pada 1 Desember 2024.

Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Venus Independens Opus yang berbasis di Bajawa, Kabupaten Ngada, dengan nilai kontrak Rp707.029.666.

Proyek yang sesuai kontrak mulai dikerjakan pada 17 Juli hingga 14 November 2024 itu, dilaporkan mengalami satu kali adendum karena keterlambatan pengerjaan. Penyedia diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari kalender dengan konsekuensi pengenaan denda keterlambatan.

“Atas adendum kontrak paket pekerjaan tersebut harus sudah selesai dikerjakan pada tanggal 5 Januari 2025,” tulis BPK dalam laporan tersebut.

Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya SDI Watu Ling, tulis BPK, “telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pertama/PHO Nomor 376/PPK-DAK-SD/DPPO/XII/2024 tanggal 1 Desember 2024, namun pembayaran pekerjaan baru mencapai 52 persen.”

Laporan hasil pemeriksaan BPK itu berbeda dengan kondisi di lapangan.

Seorang sumber Jajak.net dari Desa Rana Gapang mengatakan hingga 4 Agustus 2025, terdapat beberapa item pekerjaan yang belum selesai dikerjakan.

Beberapa pekerjaan itu di antaranya dua bidang jendela yang belum terpasang dan “semua jendela belum dipasang grendel dan tongkatnya.”

“Lantai teras belakang gedung masih lantai kasar,” katanya.

Pada gedung A, lanjut sumber tersebut, belum ada instalasi listrik dan keramik yang belum terpasang.

Meski di gedung B sudah terpasang instalasi listrik dan keramik, kata sumber tersebut, halaman depan kedua gedung masih dipenuhi material tanah galian yang belum dibersihkan.

“Kami mohon agar item pekerjaan yang belum tuntas ini segera diselesaikan,” katanya.

Dalam sebuah video yang diambil dan dikirim pada 4 Agustus oleh sumber Jajak.net, tampak belum ada kursi dan meja di dalam dua ruangan kelas itu.

Sumber itu mengatakan, kunci pintu kedua ruang kelas tersebut masih ditahan tukang dan belum diserahkan ke pihak sekolah.

“Alasan tukang karena HOK (Harian Orang Kerja) belum dibayar sehingga mereka tahan kunci,” katanya.

Jajak.net sudah berupaya mengonfirmasi Antonius Goru, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dinas PPO Manggarai Timur yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut, namun hingga berita ini terbit, belum ada tanggapan.

Penulis: Rosis Adir