Foto: Kantor Dinas PPO Manggarai Timur (Istimewa).
Jajak.net – Seorang kontraktor yang mengerjakan proyek gedung usaha kesehatan sekolah (UKS) di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Elar Selatan mengaku baru menerima dana 25 persen, kendati pekerjaannya sudah tuntas.
Sementara dalam laporan saat Rapat Dengar Pendapat di DPRD Manggarai Timur pada Jumat, 8 Agustus 2025, Dinas PPO mengklaim bahwa pencairan dana semua proyek luncuran sudah 95 persen.
Istilah luncuran dalam proyek konstruksi mengacu pada kelanjutan pekerjaan yang belum tuntas dari suatu proyek ke tahun anggaran berikutnya.
Vitalis, kontraktor lokal yang mengerjakan gedung UKS SDK Teong di Desa Gising itu mengatakan, ia baru menerima Rp36 juta dari total pagu anggaran proyek senilai Rp138 juta tersebut.
Data yang diperoleh Jajak.net, proyek UKS ini termasuk salah satu dari 84 paket luncuran tahun 2024 di Dinas PPO Manggarai Timur.
“Saya selesaikan pekerjaan menggunakan uang pribadi. Itupun saat ini masih ada tunggakan uang untuk pembayaran tukang,” katanya kepada Jajak.net.
Vitalis berkata, ia sudah menanyakan terkait pencairan dana sisa senilai Rp102 juta ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, tetapi tidak ada kejelasan.
Sementara itu, sumber internal DPRD Manggarai Timur mengatakan Dinas PPO melaporkan saat RDP bahwa pembayaran dana untuk paket luncuran di dinas itu sudah tuntas.
“Dalam laporan progres ke DPRD saat RDP kemarin, semua paket luncuran itu, sisa pembayaran ke penyedia sisa lima persen,” katanya.
Sumber itu menyayangkan tindakan Dinas PPO yang diduga telah membohongi DPRD terkait laporan progres pekerjaan dan pencarian dana luncuran tersebut.
Padahal, kata sumber tersebut, dalam rekomendasi Pansus Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Manggarai Timur, DPRD telah meminta Dinas PPO untuk segera menuntaskan proyek-proyek yang belum selesai dikerjakan pada 2024 itu.
“Dinas PPO ini mengabaikan rekomendasi pansus. Kami juga sudah punya bukti bahwa selain pembayaran dana proyek luncuran yang baru 25 persen, ada proyek luncuran yang pengerjaannya belum tuntas, tetapi sudah di-PHO,” katanya.
Hingga berita ini terbit, Antonius Goru, PPK yang menangani proyek tersebut belum memberi tanggapan.
Pesan konfirmasi yang dikirim melalui nomor WhatsApp-nya masih tercentang satu, tanda belum masuk.
Dihubungi melalui panggilan telepon, nomornya masih nonaktif.