Jajak.net – Pelajar dan pendidik di SMP Negeri 5 Kota Komba menggelar kampanye lingkungan belajar yang aman dan nyaman, sebuah upaya untuk mencegah perundungan dan kekerasan di sekolah.
Para siswa dan guru sekolah yang beralamat di Ketang, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur itu, tampak menenteng poster bertuliskan berbagai kalimat ajakan melawan bullying atau perundungan di halaman sekolah itu pada Jumat, 14 Februari 2025.
Hubertus Basri, koordinator kegiatan mengatakan bahwa kampanye tersebut merupakan bagian dari program penguatan profil pelajar pancasila (P5) di SMP Negeri 5 Kota Komba. Tema kegiatannya adalah Sekolah Tanpa Perundungan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi perundungan dan kekerasan di sekolah, serta meningkatkan kesadaran dan empati di antara siswa,” katanya kepada Jajak.net.
Kampanye Sekolah Tanpa Perundungan, kata dia, adalah sebuah upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.
Adapun beberapa poin penting dari kampanye Sekolah Tanpa Perundungan di SMP Negeri 5 Kota Komba, kata Basri, yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa; mengurangi insiden perundungan di sekolah; meningkatkan kesadaran dan empati di antara siswa, guru, dan orang tua; membangun jaringan dukungan di antara siswa, guru, dan orang tua; dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
“Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau status sosial,” katanya.
Ia berkata, selain melakukan kampanye, siswa juga diajarkan tentang cara mengatasi perundungan dan kekerasan.
Para siswa juga, kata dia, akan diajarkan bagaimana menjadi teman yang baik dan mendukung semua aktivitas yang ada di lingkungan sekolah.
“Kami berharap kampanye ini dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung bagi semua siswa, dan kegiatan ini tidak sebatas sampai di sini saja, tetapi sampai gelar karya di bulan Juni 2025,” katanya.
Ia mengatakan, saat kegiatan gelar karya nanti,masing-masing kelompok membuat dokumenter film pendek dengan tema Sekolah Tanpa Perundungan.
“Semua ide dan gagasan dalam film tersebut, hasil karya dari siswa itu sendiri,” katanya.