Jajak.net – Salah satu ruas jalan senilai Rp16 miliar lebih yang baru dibangun tahun lalu di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, terancam putus akibat longsor. Anggota DPRD mengkritisi Dinas PUPR terkait perencanaan pengerjaan jalan itu.
Longsor pada ruas jalan Paka-Ntaur-Pupung itu terjadi pada Kamis, 30 Januari, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Longsor menggerus badan jalan persis di antara Kampung Rama dengan Ntaur.
“Kita minta ini harus segera ditangani supaya longsornya tidak meluas,” kata Ferdinandus ‘Rikar’ Rikardo, salah satu Anggota DPRD Manggarai Timur dari Dapil Borong-Rana Mese.
Ruas jalan Paka-Ntaur-Pupung dikerjakan pada 2024 oleh PT Indoraya Jaya Perkasa yang beralamat di Jl. S. Parman, Kelurahan Trikora, Ngada. Total nilai kontrak proyek ini sebesar Rp16.340.000.000.
Rikar mengkritik Dinas PUPR karena tidak memperhitungkan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan jalan dengan pagu anggaran yang fantastis tersebut.
“Mereka asal buat saja hotmix ini, tidak ada drainase dan tidak ada pelebaran di jalur rawan longsor,” katanya.
“Ini jadi bahan refleksi dan PR (Pekerjaan Rumah) untuk Dinas PUPR,” tambah Ketua Fraksi PKB tersebut.
Sebagai Anggota DPRD, kata Rikar, ia mendesak Dinas PUPR untuk meminta penyedia atau kontraktor agar segera melakukan perbaikan dan pelebaran jalan di lokasi longsor itu.
Sementara itu, Wilibrodus Adeputra Lama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Bina Marga Dinas PUPR Manggarai Timur, mengatakan bahwa ruas jalan Paka-Ntaur-Pupung masih dalam masa pemeliharaan.
“Penyedia siap perbaik,” katanya.