Foto: Forlan Rivaldo bersama sejumlah pejabat saat acara penyambutan di Kantor Bupati Manggarai Timur pada 25 Juni 2025 [Facebook]
Jajak.net – Euforia penyambutan petinju nasional Forlan Rivaldo oleh Pemerintah Daerah Manggarai Timur pada 25 Juni 2025 menyisakan kekecewaan mendalam bagi keluarganya.
Alih-alih berbangga, orangtua atlet asal Kampung Mbapo, Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba itu kini harus menanggung utang akibat acara tersebut.
Maria Fransiska, ibunda Forlan, mengatakan mereka terpaksa berutang setelah janji Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk menanggung seluruh kebutuhan acara penjemputan dan syukuran di rumah keluarga tidak ditepati.
Menurutnya, janji itu disampaikan oleh Dino Karjon, warga Kampung Bugis, Kelurahan Ranaloba. Dino disebut-sebut menjabat sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Manggarai Timur. Ketua PAN Manggarai Timur saat ini adalah Bupati Andreas Agas.
“Dino janji ke kami bahwa semua kebutuhan acara penjemputan dan syukuran ditanggung Pemda Manggarai Timur, tapi ternyata dia bohong,” kata Maria kepada Jajak.net, Senin, 27 Oktober 2025.
Awal Mula Janji
Forlan pulang kampung pada 25 Juni untuk menghadiri acara keluarga. Beberapa minggu sebelumnya, ia menyampaikan rencana kepulangannya lewat siaran langsung di TikTok.
Dalam kesempatan itu, Dino Karjon ikut berkomentar dan mengirim pesan langsung (DM), meminta nomor WhatsApp-nya.
“Saya tidak kenal Dino sebelumnya. Dia tiga kali telepon dan merayu agar saat saya pulang dijemput secara adat oleh Pemda,” kata Forlan saat dihubungi Jajak.net melalui panggilan WhatsApp.
Awalnya Forlan menolak karena kepulangannya untuk mengikuti ritual adat kematian di kampung, bukan untuk kegiatan publik. Namun Dino terus meyakinkan bahwa semua urusan acara, termasuk biaya, akan ditanggung Pemda.
“Karena dia terus memaksa, akhirnya saya setuju. Saya pikir kehadiran saya bisa memotivasi anak-anak muda Manggarai Timur,” kata Forlan.
Kesaksian Saksi dan Keluarga
Itok Aman, teman Forlan yang dilibatkan dalam kegiatan itu, membenarkan cerita tersebut.
Menurutnya, ia dihubungi Dino lewat panggilan video yang juga diikuti Forlan.
“Dalam video call itu, saya dengar Dino meyakinkan Forlan untuk disambut secara adat oleh Pemda. Bahkan dia bandingkan dengan atlet kempo asal Mano yang katanya pernah dapat apresiasi Rp200 juta,” kata Itok.
Itok kemudian ditunjuk sebagai MC acara penyambutan secara sukarela dan menjadi penghubung dengan keluarga Forlan di Lembur.
Ia menghubungi Andris, kerabat dekat Forlan, yang lalu mengatur pertemuan keluarga dengan Dino.
Andris mengatakan, dalam pertemuan itu Dino memastikan bahwa semua biaya acara ditanggung Pemda.
“Keluarga awalnya tidak setuju, tapi Dino terus meyakinkan kami,” kata Andris.
Maria Fransiska menambahkan, Dino bahkan menyebut Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur akan menanggung masing-masing satu ekor babi untuk acara syukuran.
“Dia minta kami catat semua kebutuhan untuk acara itu,” katanya.
Namun menjelang hari syukuran, babi dan biaya konsumsi yang dijanjikan tak kunjung datang.
“Kami akhirnya ambil saja dua ekor babi dari warga di kampung. Kami kira setelah acara, pemerintah akan bayar. Tapi sampai hari ini tidak ada,” kata Maria.
Ia mengatakan keluarga kini harus membayar utang dan menanggung malu di kampung karena dianggap sudah menerima dana dari pemerintah seperti yang dijanjikan Dino.
Versi Dino Karjon
Dikonfirmasi Jajak.net, Dino Karjon membantah pernah menjanjikan bahwa Pemda menanggung seluruh biaya acara.
Menurutnya, tanggung jawab Pemda hanya sampai pada penyambutan di kantor bupati.
“Saya hanya menghubungi Forlan karena kagum dengan prestasinya. Apa salahnya Pemda memberi apresiasi dengan penyambutan adat? Itu sudah dilakukan,” katanya.
Dino juga menyebut Felix Nabor, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Manggarai Timur, yang menyatakan “siap” menanggung babi untuk acara syukuran tersebut.
“Pak Felix yang bilang siap di hadapan Pak Bupati,” kata Dino.
Namun, Dino mengaku akan mencari solusi agar janji itu ditepati.
“Saya akan hubungi Pak Felix dan beberapa orang lain supaya babi yang dijanjikan bisa dikasih ke keluarga Forlan,” katanya.
Ia sempat meminta agar Jajak.net tidak mempublikasikan persoalan ini karena dikhawatirkan menimbulkan “ketersinggungan di antara panitia”.
Felix Nabor membantah klaim Dino dan justru menguatkan cerita keluarga Forlan.
Ia menyebut Dino sangat dominan dalam pembicaraan dengan keluarga saat persiapan penyambutan Forlan.
“Dia bilang sudah ada ratusan motor dan mobil yang akan pawai sambut Forlan. Tapi saat hari H, keluarga justru bayar tukang ojek untuk pawai,” katanya.
Menurut Felix, Pemda Manggarai Timur tidak pernah menjanjikan sesuatu untuk Forlan dan keluarganya.
Sementara itu, Forlan mengaku sangat kecewa atas sikap Dino.
“Dia bilang Pemda akan beri penghargaan ke saya, tapi tidak ada sertifikat atau piagam apa pun yang saya terima,” katanya.
Ia juga menyesalkan pemberitaan di beberapa media yang menggambarkan bahwa “seolah-olah Pemda Manggarai Timur sangat luar biasa karena menyambut saya secara adat “
“Kalau saya mau sombong, tanpa penyambutan Pemda pun banyak orang sudah kenal saya,” kata Forlan.


Post Comment