Foto: Korban pengeroyokan saat laga 16 besar turnamen amal di Congkar [Istimewa].
Jajak.net – Pertandingan sepak bola antar-kampung (tarkam) di Desa Rana Mese, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur, berujung ricuh dan diduga memicu pengeroyokan terhadap salah satu pemain.
Insiden itu terjadi pada laga 16 besar Turnamen Amal St. Yosep Ngkolong pada Jumat, 15 Agustus 2025, yang mempertemukan tim Golo Ngawan A melawan Reweng FC. Kericuhan pecah sekitar pukul 16.30 Wita.
Salah satu pemain Reweng FC yang meminta namanya dirahasiakan membenarkan adanya pengeroyokan.
“Betul, terjadi pengeroyokan terhadap salah satu pemain kami,” katanya kepada Jajak.net pada Jumat malam.
Data yang diperoleh Jajak.net, korban bernama Yohanes Sajang (20) mengalami luka di pelipis kiri dan bekas cakaran di leher.
Selain suporter Golo Ngawan A FC, seorang sumber mengatakan bahwa Kepala Desa Golo Ngawan ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan.
“Saya melihat Kepala Desa Golo Ngawan ikut memukul pemain Reweng FC,” kata sumber itu.
Namun, Kepala Desa Golo Ngawan membantah tudingan itu saat dihubungi via telepon.
“Tidak benar. Saya ke lapangan untuk melerai massa,” katanya.
Ia mengklaim bahwa kericuhan berawal dari pukulan pemain Reweng FC terhadap pemain Golo Ngawan.
“Yang memukul duluan itu pemain Reweng. Dari situ baru terjadi kegaduhan,” katanya.
Tak hanya di lapangan, ancaman juga diduga berlanjut di luar jam pertandingan. Seorang pemain Reweng FC mengaku mendapat intimidasi dari pemain dan suporter Ngawan A FC.
“Mereka mengancam akan menghadang kami di jalan saat pulang,” katanya.
Mendapat informasi itu, jurnalis Jajak.net menghubungi call center Polres Manggarai Timur melalui layanan 110. Pihak kepolisian merespons cepat dengan mengkoordinasikan Bhabinkamtibmas setempat untuk mencegah aksi penghadangan.
“Sudah kita komunikasikan dengan Bhabinkamtibmas untuk mencegah penghadangan,” kata petugas.
Hingga berita ini diterbitkan, korban belum melaporkan insiden pengeroyokan tersebut ke Polres Manggarai Timur.
1 comment