Foto: Firman Jaya saat divisum di Puskesmas Borong. [Jajak.net]
Jajak.net – Firman Jaya, jurnalis Detiknet.id, sedang mengobrol dengan seorang temannya di ruang tamu pada Senin malam, 31 Maret 2025, sekitar pukul 22.30 Wita, ketika tiba-tiba pintu kosnya di Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Borong, Manggarai Timur, diketuk berkali-kali dengan keras.
Orang yang mengetuk itu memanggil-manggil namanya dengan lantang: “Firman…! Firman…! Firman….!…”
Firman yang merasa ada yang janggal dengan kehadiran orang itu, melarang temannya, VK, untuk membuka pintu.
Ia lalu masuk ke kamar dan mengintip lewat jendela.
“Saya lihat Andre Kornasen, adiknya, dan salah satu orang lainnya sedang berusaha menggedor pintu,” katanya pada Selasa pagi, 1 April 2025. Andre Kornasen adalah jurnalis sekaligus pemilik media Floreseditorial.com.
Karena mereka tidak berhasil membuka pintu,” kata Firman, “Andre dan kawan-kawannya mencungkil jendela dekat pintu dan salah satu orang masuk lewat jendela itu.”
Firman mengatakan, karena ada yang masuk ke dalam kos, ia berusaha untuk keluar mencari perlindungan.
“Saya keluar lewat jendela yang lain. Sampai di luar, Andre dan beberapa orang menahan dan meninju muka saya. Saya kemudian berusaha menghindar, tetapi mereka terus mengejar dan memukul saya,” katanya.
Firman berkata, “saya merasa pusing ketika mereka pukul saya dengan batu di bagian alis kanan hingga mengeluarkan banyak darah.”
“Saya kemudian lari menuju rumah tetangga yang kebetulan saya sempat lihat pintunya terbuka. Sampai di dalam rumah, saya kunci semua pintu,” katanya.
Para pelaku, kata Firman, sempat berada di halaman kos selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya mereka pergi.
Firman mengatakan, dirinya tidak tahu motif di balik dugaan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan itu.
“Saya tidak tahu alasan mereka serang saya di kos,” katanya.
VK, rekan Firman yang berada di lokasi saat peristiwa itu, menguatkan cerita Firman.
Ia berkata, “saya tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya mencoba merangkul para pelaku dan memberitahu mereka untuk menghentikan perbuatannya.”
“Ada yang menuruti permintaan saya dan ada yang tidak,” katanya.
Setelah para terduga pelaku pergi, Firman berusaha untuk menghubungi kerabat dan rekan-rekannya, memberitahukan terkait peristiwa yang dialaminya itu.
Beberapa kerabat dan rekannya kemudian datang, lalu mendampingi Firman untuk membuat laporan polisi di Polres Manggarai Timur.
Disaksikan Jajak.net, pihak kepolisian telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa pagi, sekitar pukul 10.00 Wita.
Informasi yang diperoleh Jajak.net, Andre Kornasen, salah satu terduga pelaku, dijemput oleh Tim Buru Sergap (Buser) Polres Manggarai Timur, beberapa saat setelah kegiatan Olah TKP.
Jajak.net sempat melihat Andre duduk di depan Ruang Pidum Polres Manggarai Timur pada Selasa siang. Ia kemudian segera masuk ke dalam ruangan itu, ketika sejumlah wartawan mendekatinya untuk melakukan wawancara.
Polisi Harus Usut Secara Serius
Forum Anti Kekerasan Kabupaten Manggarai Timur — anggotanya terdiri dari sejumlah jurnalis, pengacara, dan individu yang menentang tindakan kekerasan — meminta polisi untuk serius mengusut kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan tersebut.
Menurut forum itu, apapun motif di balik peristiwa itu, kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu, Forum Anti Kekerasan “mendesak agar secepatnya Polres Manggarai Timur melakukan Gelar Perkara dan menetapkan tersangka. Serta segera menahan para pelaku.”
Forum itu mengatakan, peristiwa yang dialami oleh Firman Jaya merupakan “suatu tindak pidana murni berupa pengeroyokan/penganiayaan, yang dilakukan oleh terduga pelaku Andre Kornasen dkk.”
“Tindakan ini memenuhi unsur : perencanaan, bersama-sama, Dilakukan pada malam hari,” tulis Forum Anti Kekerasan.
“Oleh karena itu, kami meminta kepolisian untuk menerapkan pasal yang memenuhi unsur-unsur yang dilakukan oleh terduga pelaku di atas.”
Forum itu juga menyatakan, “mengecam tindakan yang dilakukan oleh terduga pelaku Andre Kornasen dkk, dan mendesak agar Polres Manggarai Timur untuk segera memproses hukum para terduga pelaku.”
“Kami menginginkan Borong menjadi kota damai. Oleh karena itu, Kami meminta Polres Manggarai Timur untuk secara serius mengusut kasus ini,” tulis Forum tersebut.
Sementara itu, AKBP Suryanto, Kapolres Manggarai Timur mengatakan, penyidik sementara memeriksa saksi-saksi dalam kasus tersebut.
“Setelah seluruh saksi diperiksa lanjut malam ini gelar perkara, lanjut sidik, penetapan tersangka dan surat perintah penahanan,” katanya kepada Jajak.net pada Selasa malam.
Penulis: Tim Jajak.net | Editor: Rosis Adir
1 comment