Jajak.net – Mantan Kepala SMK Negeri 1 Borong disebut telah menyatakan kesanggupan untuk menuntaskan penandatanganan ratusan ijazah alumni pada hari ini, Selasa, 11 Maret 2025.
Ambrosius Kodo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, mengatakan kepada Jajak.net pada Senin pagi, 10 Maret, bahwa Agustinus Galvan Daroly telah menandatangani pernyataan terkait penandatanganan ijazah sejumlah alumni tersebut.
“Dia sudah tanda tangan pernyataan. Batas terakhir tanggal 11 Maret (2025),” katanya.
Total 227 ijazah alumni SMK Negeri 1 Borong yang tamat tahun 2023 dan 2024 yang belum ditandatangani Galvan.
Galvan menjabat kepala sekolah itu, sejak 2021. Ia kemudian mengundurkan diri pada 30 September 2024, beberapa hari setelah sejumlah guru mempublikasikan dugaan kejanggalan pengelolaan dana komite dan BOS (biaya operasional sekolah) di lembaga pendidikan tersebut.
Akibat ijazah yang belum ditandatangani Galvan, sejumlah alumni sekolah itu tidak bisa mengikuti tes anggota Polri hingga seleksi masuk Perguruan Tinggi.
Disaksikan Jajak.net pada Senin siang, Lukas Sumba, Koordinator Pengawas SMA/SMK Kabupaten Manggarai Timur, turut hadir di SMK Negeri 1 Borong, melakukan rapat dengan Pelaksana Tugas Kepala Sekolah dan beberapa guru, mempersiapkan penandatanganan ratusan ijazah tersebut.
Usai rapat itu, Lukas berkata kepada Jajak.net bahwa penandatanganan ijazah akan dilaksanakan di rumah pribadi Galvan.
“Sebentar jam lima sore (17.00 Wita) bagian kurikulum akan mengantarkan ijazah ke rumah Pak Galvan,” katanya.
Ia mengatakan, penandatanganan ijazah berlangsung di rumah pribadi Galvan karena “katanya dia sedang istirahat pasca pengobatan” di rumah sakit.
Hampir Satu Semester Tidak Mengajar
Sejumlah guru SMK Negeri 1 Borong yang berbicara kepada Jajak.net mengatakan bahwa Galvan tidak masuk sekolah sejak mengundurkan diri akhir September tahun lalu.
“Kami tidak tahu alasan dia tidak masuk sekolah. Apakah masih mengajar di sini atau sudah pindah, kami juga tidak tahu,” kata mereka.
Galvan yang berulang kali dikonfirmasi Jajak.net, tidak pernah merespons.
Selama ini, kepada Lukas Sumba dan Ambrosius Kodo, atasannya, Galvan selalu beralasan bahwa ia sedang sakit ketika diminta untuk menandatangani ijazah tersebut.
Saat pelantikan Kepala Daerah di Jakarta pada 20 Februari 2025, Galvan tampak ikut serta dalam kegiatan itu, di mana dalam sebuah foto yang dilihat Jajak.net, ia tampak berdiri mendampingi Andreas Agas dan Tarsisius Syukur, Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur.
Dalam foto lain, Galvan juga terlihat sedang mengikuti acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur di sebuah hotel di Jakarta.
Menurut sumber Jajak.net yang juga ikut dalam acara syukuran tersebut, Galvan berada di Jakarta sejak 18 Februari.
“Secara fisik, beliau terlihat sehat,” kata sumber itu.
Harus Ditindak Tegas
Sejumlah guru di SMK Negeri 1 Borong mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT harus menindak tegas Galvan yang diduga mengabaikan tugasnya, dan lebih memilih mengikuti kegiatan lain, termasuk saat pelantikan kepala daerah di Jakarta.
“Kasihan anak-anak (yang ijazahnya belum ditanda tangan). Nama lembaga ini juga menjadi kurang baik di tengah masyarakat,” kata salah satu guru.
“Dia alasan sakit, tapi ikut kegiatan lain di luar daerah bisa.”
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT mestinya harus tindak tegas. Harus cek, apakah benar dia sakit atau hanya alasan saja,” kata guru lainnya.