Jalan Benteng Jawa- Dampek di Manggarai Timur Rusak di Sejumlah Titik, Masyarakat Minta Perhatian Pemerintah

Ruas jalan Benteng Jawa-Dampek di Manggarai Timur dalam kondisi rusak. Warga minta perhatian pemerintah. [Foto: Afri Cundul/Jajak.net]

Jajak.net – Kondisi jalan Benteng Jawa-Dampek di Kabupaten Manggarai Timur, rusak di sejumlah titik, masyarakat minta pemerintah segera memberi perhatian agar membantu peningkatan ekonomi.

Urbanus, salah satu warga Desa Tengku Leda, Kecamatan Lamba Leda, mengatakan, kondisi jalan yang rusak tersebut sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat.

Sebagai petani, kata dia, mereka kesulitan ketika menjual komoditas pertanian ke pasar yang ada di pusat kecamatan atau ibukota kabupaten.

“Jalan ini sebenarnya juga menjadi nadi ekonomi kami petani. Kalau kondisinya rusak begini, kami petani kesulitan menjual hasil ke luar kampung,” katanya kepada Jajak.net pada Jumat, 28 Februari 2025.

Wilayah yang dilintasi jalan Benteng Jawa–Dampek merupakan daerah penghasil kemiri. Pohon-pohon kemiri tampak rimbun di sisi kiri-kanan jalan.

Urbanus mengatakan, meskipun hasil kemiri melimpah, mereka nyaris tidak mendapat keuntungan karena pengepul di wilayah itu membeli dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasar.

“Harga kemiri di pasar, satu kilogram 30 ribu rupiah, sementara harga di kampung hanya 27 ribu. Selisih harga yang cukup besar ini akibat kondisi jalan yang buruk,” katanya.

Jalan sepanjang 23 kilometer ini, sebelumnya menjadi tanggung jawab kabupaten. Namun, kini telah dialihkan menjadi jalan provinsi.

Pada 2023, pemerintah memperbaiki sembilan dari dari 23 kilometer jalan itu, menggunakan dana Inpres. Sisanya, dalam kondisi rusak ringan hingga berat.

Jajak.net menyaksikan, kerusakan yang paling parah pada ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Lamba Leda dengan Lamba Leda Utara atau sebaliknya itu, terjadi di Kampung Ketang, Desa Tengku Leda. Aspal jalan tampak sudah terkelupas, menyisakan batu-batu telford yang sebagiannya sudah terlepas akibat gesekan roda kendaraan.

Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah titik di wilayah Cunga Teno, Wae Kawak, Desa Golo Mangung.

Urbanus berharap, pemerintah “secepatnya membangun infrastruktur jalan yang memadai di wilayah ini.”

Mikael Nardi, anggota DPRD Manggarai Timur mengatakan negara wajib membangun infrastruktur jalan yang berkualitas untuk kepentingan warganya.

Terkait kondisi kerusakan jalan Benteng Jawa-Dampek, kata dia, dirinya akan berjuang agar jalan tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi NTT.

“Semoga Pemerintah Provinsi pada tahun 2025 ini, bisa memperbaiki jalan Benteng Jawa-Dampek,” kata anggota Fraksi Demokrat dari Dapil Lamba Leda tersebut.

Senada dengan Mikael, Basilius Teto, Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur mengatakan, akan mengambil langkah-langkah pendekatan ke Pemerintah Provinsi NTT untuk memperhatikan jalan tersebut.

“Semoga jadi prioritas Pemerintah Provinsi NTT karena jalur tersebut sebagai trans utama antara pantai utara dan selatan di Kabupaten Manggarai Timur,” kata politisi Demokrat itu.

Sementara itu, Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT, belum memberi tanggapan yang pasti terkait perbaikan jalan itu.

Ia hanya mengatakan “terima kasih informasinya sesuai situasi dan kondisi di lapangan”, saat Jajak.net meminta tanggapannya sembari mengirimkan sejumlah foto terkait kondisi kerusakan jalan Benteng Jawa-Dampek.

Kontributor: Afri Cundul | Editor: Aidan Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top