Ambrosius Kodo, Kepala Dinas PPO Provinsi NTT. [Foto: Istimewa]
Jajak.net – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur mengklaim sudah menyurati Agustinus Galvan Daroly, mantan kepala SMK Negeri 1 Borong, terkait penandatanganan ratusan ijazah alumni sekolah tersebut.
“Kami sudah surati yang bersangkutan (untuk penandatanganan ijazah),” kata Ambrosius Kodo, Kepala Dinas PPO NTT kepada Jajak.net.
Ia mengatakan, saat ini Galvan masih sedang berobat ke Denpasar, Bali.
“Kalau sudah pulang diarahkan melalui Korwas agar segala sesuatu terkait ijazah disiapkan dengan baik agar saat yang bersangkutan kembali dari berobat bisa segera tandatangani,” katanya.
Agustinus Galvan Daroly menjadi sorotan setelah sejumlah alumni sekolah itu mengeluh terkait ijazah mereka yang belum ditandatangani kepala sekolah.
Akibat ijazah yang belum ditandatangan itu, salah satu alumni yang tamat pada 2023, gagal ikut seleksi anggota Polri.
Galvan mengundurkan diri dari jabatan Kepala SMK Negeri 1 Borong pada September 2024. Sebelum pengunduran dirinya, ia belum menandatangani ratusan ijazah siswa-siswi yang tamat pada 2023 dan 2024.
Sebelumnya, sejumlah guru SMK Negeri 1 Borong yang berbicara dengan Jajak.net pada awal Februari 2025, mengatakan bahwa ada sekitar 200 ijazah yang belum ditandatangani oleh Agustinus Galvan Daroly, mantan kepala sekolah itu.
Galvan, kata mereka, jarang masuk sekolah setelah mengundurkan diri dari jabatannya pada 30 September 2024.
“Kami tidak tahu alasan Pak Galvan tidak masuk sekolah. Apakah dia masih (mengajar) di sini atau sudah pindah sekolah, kami tidak tahu,” kata mereka.
Koordinator Pengawas ( Korwas) SMA/SMK Kabupaten Manggarai Timur, Lukas Sumba mengatakan, dirinya sudah berulang kali mengingatkan Galvan untuk menandatangani ijazah ratusan alumni sekolah tersebut.
“Saya pernah mendatangi rumahnya. Dia tidak ada di rumah. Orang-orang di rumahnya bilang dia sedang berobat ke Labuan Bajo,” kata saat dihubungi melalui telepon pada Rabu, 12 Februari 2025.